Minggu, 18 Desember 2016

Indahnya Hidup di Pesantren

Edit Posted by with No comments


Ini hidup yang normal.
Hidup yang sangat biasa-biasa saja.
Hidup yang cenderung… membosankan.
        
         3 tahun hidup di pondok pesantren ada suka dan dukanya, segala sesuatunya  di kerjakan bersama-sama dari mulai makan, tidur, belajar dan berbagai macam kegiatan  yang sudah di tetapkan oleh pesantren.
          Kringgg!!! Alarm berbunyi menunjukan pukul 04.00 pagi, membangunkan seluruh santri yang ada di pesantren dan aktivitas pun di mulai, ada yang sedang mengantri mandi, mengantri gosok, belajar, tadarusan atau bahkan ada yang sudah rapi siap menuju ke mushollah untuk melakukan tadarus atau sekedar belajar sambil menunggu azan subuh, setelah sholat subuh kita membaca askar ( askar adalah doa pagi yang setiap hari di baca oleh para santri ) setelah sholat subuh para santri bersiap untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar sampai jam 11.30, dan kemudian bersiap untuk ke mushollah untuk melaksanakan sholat zuhur, setalah sholat zuhur, mereka makan siang bersama sama tetapi banyak juga yang tidak makan dengan alasan lauk yang tidak enak dan lebih memilih untuk beli di luar pondok nitip ke bulisah ( bulisah adalah santri yang di amantkan untuk menpenjaga,  membersihkan pondok, dan siap untuk di suruh suruh oleh santri lain ) selesai makan siang para santri bersiap untuk melanjutkan belajar pelajaran pondok seperti mahfudzot, mutholaah, quran dan hadist dan masih banyak lagi yang sukses membuat para santri termasuk aku mabok bahasa arab, kita belajar sampai dengan pukul 14.45, 15 menit sebelum bel sholat ashar biasanya di gunakan santri untuk tidur atau hanya sekedar rebahan setelah seharian di bikin mabok oleh pelajaran. Setelah sholat ashar di lanjutkan untuk membaca surat al-waqiah dan askar setelah itu para santri menjutkan aktivitasnya masing-masih ada yang mandi, belajar, ngobrol di depan kamar, nyuci baju, nyetrika baju dan ada juga yang berusaha untuk kabur dari pondok.  Pukul 17.45 santri harus bersiap siap untuk ke mushollah untuk melaksanakan sholat magrib karena klo sampe telat akan ada hukumannya, setelah sholat magrib mereka makan malam setelah itu di lanjutkan dengan sholat isya, setelah sholat isya baiasanya mereka belajar bersama di kamar tidak semua santri belajar ada juga yang bergosip, ngobrol, atau bahakan ada yang tidur. Pukul 09.00 semua kegiatan di pesantren berhenti waktunya beristirahat karena ada hari esok dengan tugas dan aktivitas yang mungkin lebih berat dari ini.
               Satu hal yang membuat aku menjadi bertahan dipesantren adalah kekeluargaannya yang bikin aku betah. Sewaktu pertama kali aku tinggal dipesantren benar-benar deh…. Serasa berada di “dunia lain”, aku yang tak biasa makan bersama dalam 1 piring, aku yang tak biasa mencuci baju sendiri, aku yang tak biasa mengepel lantai,nyapu, buang sampah,membersihkan kamar mandi (piket), merasakan ini benar-benar sebuah paksaan. Tetapi setelah 1 tahun aku tinggal dipesantren aku baru bisa merasakan betapa nikmatnya hidup di pesantren. Seakan selalu mengingat akhirat dan berlomba-lomba dalam kebaikan.
               Tidak sedikit yang masuk pesantren karena keinginannya sendiri ada juga yang masuk pesantren  di paksa oleh orang tua mereka sampai akhirnya mereka kabur-kaburan karena merasa terkekang. Hidup di pesantren tidak bisa hanya memikirkan diri sendiri, tidak bias  kalau hanya memikirkan ego karena hidup di pesantren bukan hanya 1 daerah saja tetapi dari seluruh daerah di Indonesia, banyak sekali sifat-sifat lucu yang aku temukan di pesantren  Ada yang selalu saja menyalahkan teman-temannya, menganggap dirinya paling benar. Ada juga yang merasa dirinya paling cantik, paling imut dan paling bersih padahal kalau kita berkunjung kerumahnya aja ups… kotor bin kumuh. Ada lagi yang selalu mencari-cari kesalahan oranglain, ada yang cuek, ada yang suka membuang sampah sembarangan (bisa-bisanya makan lalu sampahnya diletakkan disamping kasurnya), yang lebih parah dunia pesantren identik dengan kudis dan “kutu”kalau satu santri udah kena pasti dijamin yang lain akan kena waduh ngeri………. ada -ada saja kejadiannya. yah inilah kehidupan pesantren kita harus bisa membedakan yang baik dan yang benar. Karena semua itu adalah proses kita sebagai manusia dalam hidup.
  

             

0 komentar:

Posting Komentar